![]() |
Sebuah daerah yang terkenal
dengan penghasil tembakau kelas dunia yang sekarang mulai dikenal juga sebagai
penghasil Kopi kelas dunia, Temanggung sebuah Kabupaten yang terletak di
tengah-tengah pulau Jawa. Daerah ini terkenal mempunyai tanah yang subur.
Terdapat tiga gunung yang masih menjadi wilayahnya yaitu gunung Sumbing, gunung
Sindoro dan gunung Prahu. Semua lerengnya sangat subur untuk perkebunan, baik
tembakau, Kopi ataupun sayur-mayur. Mungkin Tembakau lah yang masih menjadi
komoditi utama di kota ini, padahal kota ini sebenarnya penyuplai Kopi di Jawa Tengah, hampir 60% kopi
di Jawa Tengah berasal dari Kota ini.
Kualitas kopi Temanggung sendiri
sekarang sudah mulai dikenal dunia. Pada tahun 2016 kopi Temanggung mendapat
apresiasi yang bagus di ajang Speciality Coffe Association of America. Selain
itu kopi Temanggung juga tampil di ajang pameran Seul Coffe Expo 2017 dan World
of coffe Budapest 2017. Dari beberapa ajang itu kopi Temanggung sekarang banjir
orderan terutama dari Korea, menurut pak
Tuhar, seorang petani dan pengelola UKM yang mengolah kopi di Temanggung tepatnya
didesa Tlahap sebuah desa diantara gunung Sumbing dan Sindoro, pesanan Kopi dari Korea sangat banyak
sebenaranya, tapi masih belum dilayani karena terbatasnya biaya dan fasilitas.
Baca Juga : Banyak Cerita di Secangkir KopiMukidi
Pengolahan kopi menjadi sebuah
minuman yang nikmat untuk disajikan sangatlah panjang, mulai dari penanaman
kopi yang dipola hingga proses penyeduhan yang mulai berkembang dengan berbagai
cara. Menurut pak Tuhar Pengelolaan Kopi terbagi menjadi tiga hal yang paling
penting yaitu proses pemetikan 60%, Proses Rosting 30%, dan penyajian atau
penyeduhan 10%. Tiga hal itu adalah penerapan pengelolaan kopi di daerah Tlahap
yang sudah mempunyai Pola penanaman paten agar bisa menghasilka biji kopi yang
berkualitas. Pola Tanam di Desa Tlahap ini adalah mengatur jarak antar tanaman
kopi sekitar 4-5 meter yang nanti diselangi dengan tanaman Tembakau. Hasilnya pun
Kopi mempunyai aroma tembakau yang menambah kenikmatan kopi. Jenis Kopi di Desa
Tlahap ini adalah Java Arabika. Perkebunan yang berada di lereng gunung Sindoro
dan Sumbing mempunyai ketinggian lebih dari 1500 meter diatas permukaan air
laut sehingga kopi Arabika di daerah ini tumbuh surbur dan berkualitas.
Demi menjaga kualitas kopi, mulai
pemetikan biji kopi sudah harus diperhatikan. Tegas Pak Tuhar bahwa Kopi yang
bagus adalah Kopi yang dipetik merah dengan kata lain kopi yang di petik adalah
kopi yang sudah masak dan masaknya adalah masak pohon. Pak Tuhar kala itu
mencontohkan bahawa semua buah kalau masak di Pohon pasti rasanya akan lebih
nikmat, sama halnya dengan kopi bila dipetiknya sudah masak maka kopi juga akan
menghasilkan biji yang berkualitas. Dari darsar inilah Pak Tuhar sebagai ketua
Petani menginstrusikan kepada anggota petaninya untuk memetik Kopi yang sudah
masak saja. Dengan kualitas Kopi yang sudah dijaga seperti ini, siapa yang
tidak ingin segera mencicipi betapa nikmatnya kopi asli desa Tlahap ini.
Kopi Tlahap atau yang dikenal
dengan Kopi Posong yaitu nama sebuah tempat wisata di wilayah Tlahap menjadi
lebih populer lagi setelah film Filosofi Kopi mengambil latar lokasi shooting
di area perkebunan kopi desa ini. Pemandangan yang indah dan juga kebun kopi
yang berpola terlihat indah saat film filosofi kopi diputar.
![]() |
Alat Rosting yang sedang diatur suhunya |
![]() |
Green Beand dari Kopi Posong |
![]() |
Kopi posong yang sudah dirosting |
Dengan melimpahnya kopi di desa
ini maka Pak Tuhar mulai memasarkan kopi sudah siap saji agar lebih
menghasilkan dari segi ekonomi. Mulai dari Green beand, rosted dan kopi bubuk
disajikan di sini. Beberapa macam rostingan pun dibikinnya agar sesuai dengan
penikmatnya, ada tiga kelas rostingan yaitu light, Medium dan Dark. Uniknya lagi
kopi disini dikembangkan dengan beberapa metode seperti Full wash ataupun
dengan fermentasi yang menghasilkan rasa kopi wine atupun peaberry. Sungguh unik
bukan kopinya.
![]() |
berbagai macam varian kopi posong |
Saat saya berkunjung ke rumah
produksi Kopi Posong bersama dinas Koperasi dan Usaha Menengah Kecil Mikro Pemprov
Jateng kami diperlihatkan cara merosting dan juga penyajian kopi. Alat rosting
yang baru saya lihat ini sudah lumayan canggih, pengaturan suhu alat rosting
bisa diatur agar kopi di masak dengan pas yang nantinya akan menghasilkan kopi
yang nikmat. Benar saja, sajian kopi Arabika yang dihidangkan untuk saya dan
rombongan sangat nikmat, kopi Arabika yang khas dengan asamnya sangat terasa
nendang rasanya. Bagi penikmat kopi seperti saya kopi Arabika Posong sangat pas
untuk sajian minum kopi setiap hari. jadi kalian para penikmat Kopi harus coba
Kopi Asli Temanggung terutama Kopi Posong Temanggung yang memang sudah diolah
dengan baik sehingga menghasilkan kopi yang berkualitas.
![]() |
Kopi Posong yang siap Medunia |
9 Comments
Wah gundulku kalo dari belakang keren juga ya. Wkwkwkw
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteGundul yg fotogenic hahhaha
DeleteAku lho, bolak balik ngrencanain mau mampir posong semua tinggal wacana. Pengen nyunrise di sini sambil ngeteh *bukan anak kopi*
ReplyDeletekalau pas pulang wonosobo aja mbak sekalian mampirkan...enak tuh
DeleteAh, beberapa kali dengar tentang kopi posong. Pernah minum kopi temanggung tapi engga tahu asalnya dari mana. Sama pernah nyoba yang kopi Mukidi. Sejak tahun lalu mau mampir ke Temanggung buat ngopi blum kesampaian
ReplyDeletekapan-kapa kalau ke temanggung lagi hubungi saya, saya ajak ngopi dengan suasana yang beda
Deletebaru kali ini sha nyobain kopi yang jadi asem kalo pake gula :P
ReplyDeletekapan-kapan main ke temanggung lagi, merasakan racikan kopi yang lebih manatab, masih banyak
Delete