Di akhir-akhir ini kehidupan di
pedesaan sangat diidam-idamkan, suasana yang jauh berbeda dengan perkotaan yang
bising, padat, macet dan serba instan membuat orang yang bergelut di perkotaan
jenuh dan bosan. Suasana desa yang nyaman , tenang, udara yang masih sangat
segar membuat betah tinggal di desa. Keadaan alam yang masih sangat alami
dengan tumbuhan dan pohon yang rindang tumbuh subur di pedesaan sehingga terlihat
indah pemandangannya dan suasananya. Sawah yang membentang luas, kebun yang
hijau di tubuhi pohon-pohon perkebunan terasa segar sekali. Orang-orang desa
yang sangat ramah dengan tenggang rasa tinggi juga sangat jarang dijumpai di
kota. Hal-hal ini mempengaruhi wisatawan yang akhir-akhir ini ingin kembali
lagi ke pedesaan dan cenderung ingin melihat alam yang masih segar. Alternatif wisata
yang paling bisa dinikmati adalah kita berwisata ke Desa Wisata.
Banyaknya wisatawan yang ingin
menikmati desa turut juga menjadi pemicu perkembangan desa wisata, berbagai
desa wisata bermunculan dan berlomba-lomba dalam membangun keindahan desa
masing-masing. Salah satu daerah paling banyak mempunyai desa wisata adalah
Kabupaten Sleman dimana di kabupaten ini terdapat puluhan Desa wisata. Berbagai
pilihan desa wisata dengan ciri khas dan kearifan lokal masing-masing bisa kita
nikmati.
Pada hari sabtu (17/23/2016) saya
sangat beruntung menjadi salah satu blogger yang diajak oleh Dinas Pariwisata
Kab. Sleman untuk mengunjungi Desa Wisata yang sangat luar biasa. Desa Wisata
itu adalah Desa Wisata Pentingsari atau biasa disingkat DEWIPERI. Desa wisata
ini terletak di daerah lereng gunung Merapi tepatnya di wilayah Umbulharjo,
Kec. Cangkringan, Kab. Sleman. Sebelumnya saya memang kurang begitu tahu
tentang desa ini, terbiasa kalau berwisata ke gunung Merapi yang dinikmati hanya lava tour maupun Kaliurang. Setiba di Desa Wisata Pentingsari saya
langsung mengupload sebuah foto di Instagram yaitu foto keadaan desa, tak lama
ada komen dari salah satu teman saya yang berada di Jakarta “weh lagi di Pentingsari
ya??bagus banget Desa itu, aku pingin kesana lagi” langsung weh temenku yang di Jakarta aja dah
tahu, keren lagi katanya, saat itu juga saya jadi sangat antusias untuk mengetahui
lebih dalam lagi desa wisata ini.
Sekitar pukul 09.00 WIB rombongan
dari blogger-blogger disambut oleh Dinas Pariwisata Sleman dan juga disambut
oleh koordinator Desa Wisata Pentingsari yaitu Pak Dato. Dalam sambutannya pak
Dato bercerita banyak tentang Desa Wisata ini, Desa ini pernah menyabet
beberapa penghargaan Intenational, seperti
penghargaan Asean Homestay Award. Tak
kurang dari 3000 wisatawan datang ke Desa Wisata Pentingsari setiap bulannya.
Berbagai wisatawan baik manca negara maupun lokal silih berganti datang, bahkan
apabila mau kesini harus pesan 1-2 bulan sebelumnya. Dalam pemaparannya pak
Dato juga menerangkan bahwa kearifan lokal tetap selalu dijunjung tinggi, jadi
Wisatawan yang datang ke desa ini harus menyesuaikan dengan adat dan budaya
yang sudah berjalan di desa ini, “meraka membayar tinggal disini bukan berarti
semaunya sendiri disini, mereka harus menghormati dan menjalankan semua aturan
dan kearifan disini, kita tidak mau dijajah oleh para wisatawan yang datang”.
Sunggu luar biasa, hal ini sangatlah positif karena dari desa wisata bisa
menyalurkan sebuah kearifan kepada para pengunjung, karena tata krama dan juga
hubungan antar manusia di desa itu lebih arif dari pada di kota atau di negara
lain.
salah satu homstay yang disewakan, sederhana tapi nyaman |
interior homestay yang nyaman |
Desa Wisata Pentingsari juga mempunyai
Homestay, ada 55 homestay yang semuanya adalah milik warga desa. Jadi homestay
ini punya pribadi masing-masing warga akan tetapi konsep keadilan dilaksanakan
disini, semua yang punya homestay pasti akan digilir mendapatkan wisatawan,
jadi pemerataan penghasilan bisa dilakukan. Dalam pemerataan ini nantinya akan
di lakukan oleh koordinator Desa Wisata. Dari penghasilan-penghasilan yang
didapat ini membuat warga desa lebih terbantu dari segi ekonomi.
Setelah mendengarkan pemaparan
dari Pak Dato tentang Desa Wisata Pentingsari rombongan blogger dipandu menuju
sebuah pendopo milik Pak Rahman yaitu seorang pensiunan pegawai bank dan
sekarang mengembangkan berbagai tanaman herbal. Di pendopo dengan nama Joglo
Herbal ini kita diajari oleh Pak Rahman berbagai cara memanfaatkan
tumbuh-tumbuhan menjadi obat. Mulai dari cara menanam hingga cara memanfaatkan.
Bapak Rahman ini sangatlah inspiratif menurut saya, beliau bisa memanfaatkan
alam sekitar menjadi sebuah manfaat yang luar biasa, dia juga mampu berbagi kesesama
dan tak canggung-canggung mengajari semua yang datang ke rumahnya. Pak Rahman menjadi
sebuah aset bagi Desa Wisata Pentingsari sebagai seorang penolong dengan
kemampuan memanfaatkan tumbuhan herbal untuk bisa membantu orang-orang
disekitarnya.
Joglo Herbal, biasa untuk sosialisasi bermacam tumbuhan Herbal oleh pak Rahman |
Pak Rahman yang sedang menjelaskan tumbuhan herbal cara menanam dan manfaatnya |
Masih di Joglo Herbal setelah
kita diajari memanfaatkan tumbuhan herbal selanjutnya kita diajari untuk
membuat kerajinan dari Janur (daun pohon kelapa) dan juga dari sebuah daun
kering untuk membuat Belalang dan juga Wayang. kita di bagi menjadi dua
kelompok, satu kelompok membuat wayang dan yang lain membuat Belalang dari
Janur. Saat itu saya terbagi di kelompok yang membuat belalang dari janur.
Karena jiwa seni saya yang sangat minimalis saya menyerah dan tidak ikut
membuat, saya hanya melihat dan mengabadiakan teman-teman yang sedang mulai
bisa membuat kerajinan dari janur itu. Perlahan-lahan mulai terbentuk, ada yang
jengkel-jengkel sendiri karena tidak bisa-bisa ada pula yang bisa dengan
sendirinya. Di akhir ada sebuah penilaian hasil yang paling bagus punya siapa.
Kerajian ini yang sangat jarang dilakukan oleh anak-anak jaman sekarang,
padahal membuat kerajian yang seperti ini sangatlah asyik dan hasilnya bisa
untuk menjadi hiasan bahkan bisa juga dijual.
belajar membuat kerajinan dari janur |
belajar membuat wayang-wayangan |
Belakang Joglo Herbal terdapat
sebuah homestay, setelah membuat kerajianan selesai kita diperbolehkan utuk
menengok kedalam homestay, bangunan sederhana dengan interior yang menurut saya
sangat nyaman untuk ditinggali. Lengkap dengan kasur, dapur dan meja makan.
Suasana homestay membuat saya hanya duduk di meja makan untuk beberapa saat dan
merasakan susana homestay ini, enak dan tentram rasanya.
Setelah selesai melihat-lihat
homestay kita diajak ke sebuah ikon Desa Wisata Pentingsari. Sebuah banguanan
yang fotoeble banget, yaitu bangunan dari bambu-bambu yang dibentuk melingkar
sehingga membentuk seperti sarang burung yang tidak rapat. Hampir semua anggota
blogger mengabadikan foto mereka disini. Di sebalah selatan dari ikon ini
terdapat tanah lapang yaitu camp area.
Tempat ini sedang di gunakan oleh salah satu sekolahan untuk melakukan kegiatan
Pramuka, sangat asyik pastinya bisa ngecamp di Desa Wisata Pentingsari.
salah satu blogger, mas bagus sedang berfoto di bangunan ikon desa |
keindahan Kali kuning |
Selanjutnya kita diajak melihat
indahnya kali Kuning, perbatasan desa sebelah barat langsung berbatasan dengan
Kali Kuning. Jembatan yang menghubungkan desa ini dengan desa tetangga dapat
kita gunakan sebagai spot menikmati indahnya Kali Kuning, sungai yang selalu
menjadi tempat lewat lava muntahan gunung merapi. Sungai ini dimanfaatkan oleh
warga dengan diambil pasirnya. Kualitas pasir merapi sudah pada tahu pastinya,
paling bagus pastinya.
Hal yang menarik berikutnya
adalah kita diajak belajar karawitan, alat-alat musik tradisional khas jawa dengan
mudah kita mainkan karena dibimbing oleh seorang kakek. Di sebuah rumah joglo
di tengah desa terdapat sebuah studio musik karawitan dengan nama Pos Kreasi
seni Janur. Kita memposisikan ke alat-alat yang sudah tersedia, tak perlu lama
kita belajar, dengan nada yang sudah dituliskan didepan kita langsung bisa
memainkan sebuah lagu, weh ternyata mudah loh kalau kita mau belajar seperti
ini. Mungkin kalau kita belajar sehari seperti ini kita bisa memainkan beberapa
lagu pastinya. Ini adalah tantangan kita sebenarnya, alat yang mudah untuk kita
mainkan ini harus kita lestarikan dan kita bumingkan, sayangnya sebagian
generasi bangsa sekarang pada enggan untuk memainkan alat musik ini. Padahal
asyik loh bermain karawitan.
saat para blogger bermain karawitan |
seorang kakek yang sedang mengajari salah satu dari rombongan untuk memainkan alat musik jawa |
salah satu Proses pengolahan kopi di Desa Wisata Pentingsari |
Hasil olahan Kopi Robusta yang di jual untuk oleh-oleh dari Desa Wisata Pentingsari |
Hal yang tak kalah menarik adalah
proses pembuatan kopi robusta “Tunggaksemi” di Desa Wisata Pentingsari, kita
dipersilahkan melihat proses pengolahan dan menikmati hasil kopi khas merapi.
Ibu-ibu dari desa ini sangat cekatan dan mahir dalam mengolah kopi, terlihat
ibu-ibu yang sudah tua atau seorang nenek yang sedang menggoreng kopi dan juga
sedang menghaluskan kopi. Rasa kopi olehan ibu-ibu ini juga mantab, kita
dipersilahkan untuk menikmatinya.
Tak terasa kita berkeliling desa
ini sudah hampir 3 jam lebih, suasana desa yang nyaman membuat waktu tak
terasa. Desa ini sungguh rindang dan sejuk. Jalan yang halus kanan-kiri
ditumbuhi oleh bunga dan pepohonan membuat berjalan mengeliligi desa wisata ini
sangat nyaman. Mungkin suatu hari nanti saya harus mencoba tinggal lebih lama
disini. Sepertinya akan mendapatkan pelajaran hidup yanglebih nantinya. Dengan kenyamanan
yang tersedia, kita hanya merogoh kocek Rp. 100.000 saja bisa menempati sebuah
homestay dan menikmati suasana desa yang nyaman. Bagi kalian yang ingin
merasakan desa yang penuh dengan inspirasi datanglah ke Desa Wista Pentingsari.
0 Comments