Masih di pagi yang
cerah di antara Gunung Sindoro dan Sumbing saya melanjutkan perjalanan mencari tempat-tempat indah lainnya. Pagi itu
setelah mengunjungi Embung Kledung saya berencana untuk mengunjungi tempat
wisata baru yang akhir-akhir ini terkenal karena baru diresmikan, saya baca di
salah satu akun twitter tentang Temanggung, twit itu mengatakan bahwa ada
peresmian wisata baru di lereng Gunung Sindoro yaitu Wisata Sedadap.
Keluar dari daerah
Embung Kledung saya masih melalui jalur Parakan-Wonosobo menuju kearah Wisata
Sedadap yang berada di Desa Kwadungan Gunung kec. Kledung. Kalau dari arah
Embung Kledung kita ambil jalan yang menuju ke Parakan, nanti setelah Jembatan
Sigandul yang baru saja di bangun letak Wisata Sedadap masih lurus terus
sekitar 3 km dari jembatan Sigandul, di kanan jalan akan ada gapura bertuliskan Wisata Sedadap. Setelah memasuki
gapura kita akan dihadapkan oleh jalan dari batu dan jalan yang naik terus,
untung saja waktu itu saya pake motor kakak yang tanpa mengeluarkan seluruh
tenaganya dan dengan santainya bisa sampai atas. Pelan-pelan saya menikmati
perjalannan menuju Wisata Sedadap ini, dengan pemandangan kanan-kiri kita
adalah sawah bekas panen tembakau yang sudah mulai di olah lagi dan pandangan
kedepan jelas ada Gunung Sindoro yang terlihat didepan mata kita.
 |
Gapura jalan menuju wisata sedadap |
 |
Tempat parkir sementara di Wisata Sedadap |
 |
jalan setapak menuju ke area wisata |
Setelah jalan yang
saya lewati ini habis artinya sudah tidak ada jalan lagi untuk motor maka saya
berhenti disitu, di kakan jalan ada beberapa motor terparkir disitu saya ikut
memarkirkan motor dan baru sadar di depan ada tulisan Wisata Sedadap dengan
papan petunjuk arah. Bararti saya sudah sampai parkiran Wisata Sedadap dan
harus melanjutkan ke tempat itu dengan berjalan kakitempat ini mengingatkanku
pada gardupandang Sindhumoyo yang hampir mirip seperti ini parkiran awalnya.
Berjalan di jalan setapak sambil mengabadikan beberapa pemandangan membuat saya
tak menghitung berapa langkah dan jarak dari parkiran menuju ke tempat Wisata
Sedadap ini, dan tanpa terasa sudah sampai ke lokasi dari Wisata Sedadap.
Sempat saya melihat ke arah belakang yang tadi saya lewati ternyata jalannya
cukup naik juga, tapi kalau kita asyik bakalan gak kerasa jalannya. Malahan tidak berselang lama ada suara motor
keras dan menuju ke tempat yang sekarang saya sedang berdiri yaitu dijalan
masuk tempat ini. Seorang bapak-bapak memakai topi bercorak seperti TNI
mengendarai motor Zuzuki Sogun dengan lihainya mengendarai motornya sampai ke
tempat ini, padahal ini jalan yang tadi saya lewati hanya jalan setapak dan
jalannya cukup naik. Yah maklum lah pasti orang sini.
 |
Pak Paring salah satu pengelola Wisata Sedadap |
 |
Bingkai Instagram jadi spot foto yang menarik yang disediakan di Wisata Sedadap |
Setelah beberapa
saat saya mengambil foto-foto dimana ada spot foto yang dikasih bingkai
Instagram dengan bertuliskan akun Wisata Sedadap saya menyapa bapak-bapa yang
tadi yang mengendari motor sampai sini. Diawali dengan menyapa bapak itu dan
bapaknya membalas dengan sapaan yang khas dan yang selalu saya dengar ketika
saya jalan-jalan yaitu “piyambakan mas??” yang artinya “sendiri saja mas??”
disitu saya selalu menjawab dengan garukan tangan dikepala saja, karena bingung
mau jawab apa, lha nyatanya sudah sendiri masih ditanya seperti itu lagi. Dari
perbincangan itu saya ketahui bahwa bapak itu namanya Pak Paring, yang mana Pak
paring itu adalah koordinator lapangan ataupu dia yang selalu menjaa tempat
wisata ini, bahkan dia biasa jadi porter kalau ada wisatawan yang ingin ngecamp
disini. Saya mulai bertanya-tanya tentang konsep wisata disini. Sebelum saya
bertanya-tanya saya menduga tempat ini dibuat seperti Wisata Alam Posong akan
tetapi tempatnya lebih luas. Setelah bertanya yang membedakan adalah Tanahnya adalah
milik perhutani karena sudah masuk wilayah Hutan Gunung Sindoro berbeda dengan
Wisata Alam Posong yang tanahnya adalah milik Pribadi. Pengembangan fasilitas
wisata ini juga sudah cukup lumayan hampir semua sudah ada hanya saja tempat
parkir yang belum di buat secara teratur dan aman.
Sambil melinting
Rokoknya pak paring bercerita tentang Wisata Sedadap ini dimana disini semua
perijinan baik dari Dinas Perhutani dan Dinas Pariwisata sudah mereka kantongi
dan juga sudah diresmikan oleh Wakil Bupati Temanggung bahkan Bapak Wakil
Bupati sempat pula Ngecamp di tempat ini, ujar pak Paring sambil menujukkan ada
apa saja disni. Dari keterangan yang sudah saya dapat Saya mulai penasaran
untuk mengelilingi tempat ini, Setelah berpamitan sama Pak Paring untuk
berkeliling tempat ini saya mulai melangkah ke gazebo yang pertama yang
didepannya ada tempat duduk yang lengkap dengan meja, sangat cocok untuk
menikmati kopi sambil melihat Gunung Sumbing atau Sindoro, tapi sayang disitu
penjual kopinya belum datang, jadi saya hanya bisa duduk dan menikmati
pemandangan saja.
 |
Gazebo pertama yang menghadap ke gunung Sumbing |
 |
gubuk yang disediakan untuk berteduh dan berlindung dikala hujan |
 |
salah satu gubug yang arstistik untuk tempat berteduh |
 |
tempat yang rencananya akan menjadi penangkaran kupu-kupu |
Seterusnya menuju ke
tempat yang lebih atas lagi, dari keterangan Pak Paring tadi disitu adalah
tempat untuk Camping. Saya mulai berjalan dan melihat-lihat, sebelum sampai
ketempat Camping saya menemukan beberapa rumah kecil atau gubuk sebagai tempat
tidur atau berlindung. Diseberang ada juga sebuah tulisan yang menjelaskan
bahwa disini adalah calon tempat penangkaran Kupu-kupu oleh salah satu SMP di
Kledung. Setelah itu, saya berjalan lagi lebih keatas disana sudah ada
toiletnya, wah cocok sekali tempat ini kalau untuk kalian yang biasanya Ngecamp
tapi tidak ingin susah-suah buat buang air, disini sudah disediakan. Lanjut ke
bagian atas lagi terdapat rumah yang lebih besar lagi sekitar 4x4 meter dan
dibelakangnya ada tanah lapan untuk mendirikan tenda. Diarea ini sangat cocok
sekali memang untuk ngecamp karena kita tidak terlalu susah dan jauh untuk
mencapai tempat ini dan juga fasilitasnya sudah lengkap. Diarea Camp ini saya
bertemu beberapa muda-mudi yang sedang berfoto dengan bagraund Gunung Sindoro ada
pula yang sampai naik pohon agar terlihat kece. Disitu saya ngobrol-ngobrol dan
ditawari oleh mas-masnya aku mau difotokan,
saya jawab aja “gak usah mas, biasa gak foto cuma mau cari foto pemandangan
aja” padahal sih pingin tapi biasa lah saya kan bisa foto sendiri yang biasanya
lebih keren. Setelah mengambil foto mereka yang dengan berbagai gaya saya
barlanjut ke arah selatan yang ternyata disana sudah ada Flaying Fox akan
tetapi belum dioperasikan, falaying fox ini seperti yang sudah dijelaskan Pak
Paring bahwa ini adalah bantuan dari Dinas Pariwisata untuk tempat ini, dan
sudah dipasang tinggal pengoperasaiannya saja, para pengelolapun sudah dikasih
pelatihan untuk mengoperasikan flaying fox.
 |
para pengunjung yang berfoto dengan latar gunung Sindoro |
 |
para pengunjung yang sedang merencanakan gaya untuk foto dengan latar gunung Sumbing |
 |
Flaying Fox yang sudah jadi dan tinggal dioperasikan saja |
Setelah puas
berkeliling tempat ini saya kembali ngobrol dengan para muda-mudi tadi yang
ternyata mereka berasal dari Parakan. Sambil melihat-lihat pemandangan yang ada
digunung Sumbing saya bertanya kepada mereka
“mas selain sini
yang bagus mana lagi ya??”
“Sedengkeng mas,
dari bukit kecil ada bendera itu keatas lagi” masnya menjawab sambil menunjuk
kearah bukit di lereng Gunung Sumbing
Setelah
mengorek-orek informasi dari masnya itu saya mulai melangkah untuk kembali
untuk pulang, di parkiran ternyata saya bertemu lagi dengan Pak Paring dan
mengobrol lagi tentang informasi yang saya dapatkan tadi dari para pengunjung
Wisata Sedadap dan juga bertanya tentang retribusi dari wisata Sedadap sendiri
karena dari pintu masuk disini belum ada tempat pengumutan retribusi dan
parkir. “sak iklhasnya aja mas, ini kan masih pengembangan dan masih dalam
proses cetak karcis retribusinya, masih dalam tahap pengajuan ke Dinas
pariwisata”. Sambil mencari kunci motor saya mendapti uang dicelana saya sebear
5rb itulah yang saya kasih untuk retribusi yang dan parkir untuk sementara ini.
Setelah dari tempat ini saya pulang sambil berfikir untuk mengunjungi tempat
yang tadi diceritakan oleh mas-mas yang ada di Wisata Sedadap, karena cukup
penasaran saya mampir kesana dan ceritanya...... Next Story
4 Comments
Jembatan Sigandul itu yang mana ya Mas? ratusan kali lewat kledung tapi gak tau nama-nama jembatannya. Jembatan baru yang tinggi itukah?
ReplyDeleteKok pas cerah mas....beruntung sekali sindoro sumbing kelihatan semua puncaknya...
Yap bener banget, jembatan yang baru itu..yang sekarang jadi hitz
Deleteiya cerah bgt pas kesana, dan hari itu sampai bisa ke 3 wisata langsung
Untuk akses ke sidadap gmn mas? Mudah dilalui atau cukup sulit untuk kendaraan bermotor?
ReplyDeletekalau dengan motor bisa, tapi harus motor yang prima, jalan naik banget
Delete