Masih di pagi hari setelah puas berkunjung ke Wisata Sedadap, cahaya
matahari mulai pecah memancarkan panasnya ke kulitku, bayangan motor yang saya
kendarai sudah memendek tidak seperti bayangan pagi awal saya berangkat menuju
lembah antar gunung Sindoro dan Sumbing. Hari minggu ini memang sangat
beruntung dengan cuaca yang begitu cerahnya sehingga bisa menikmati berbagai
view keren yang belatarkan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Sesuai dengan informasi yang saya dapatkan dari mas-mas dan bapak
penjaga Wisata Sedadap saya melanjutkan perjalanan menuju Sedengkeng Pass. Sedengkeng
Pass sendiri terletak di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung kabupaten Temanggung.
Kalau dari arah kota Temanggung melalui jalan menju Parakan dan Wonosobo, dari
kota Parakan jaraknya kira-kira 5-8 Km atau 3 km sebelum Wisata Sedadap dan
Wisata Posong. Apabila gardupandang yang lain berada di lereng Gunung Sindoro,
Sedengkeng Pass berda di lereng Gunung Sumbing.
 |
Pintu Gerbang desa Petarangan |
 |
Jalan Menuju Sedengkeng Pass, dengan View yang sangat luar biasa |
Setelah saya sampai di pintu gerbang masuk desa Petarangan saya
disambut oleh para pemuda penjaga tiket masuk. Disini memang belum ada bangunan
khusus seperti tempat loket hanya meja dan tulisan untuk menuju ke Sedengkeng
Pass saja para pemuda meletakkan tiket. Dengan membayar sebesar 5 ribu rupiah
sudah termasuk parkir dan tiket masuk, saya juga dikasih stiker yang
bertuliskan Sedengkeng Pass. Sambil membayar pera pemuda juga mengarahkan jalan
mana yang harus saya lalui, saya dikasih sebuah peta kecil agar tidak bingung
untuk sampai di Sedengkeng Pass.
Perjalanan mulai saya lanjutkan kembali, untuk menuju ke Sedengkeng
Pass kita harus melewati desa Petarangan terlebih dahulu, melalui rumah-rumah
penduduk desa yang menurut saya lumayan membingungkan, walaupun sudah ada
petunjuk arah yang di pasang oleh pengelola setempat akan tetapi setelah memasuki
desa petunjuk arah tiba-tiba sudah tidak ada lagi padahal jalan yang bercabang
cukup banyak. Setelah bertanya kepada penduduk sekitar saya diarahkan untuk
mengikuti jalan yang lurus serta ambil jalan yang menuju ke Gunung Sumbing. Akhirnya
saya bisa keluar juga dari gang-gang desa Petarangan dan sudah menemukan jalan
yang terdapat petunjuk lagi untuk menuju ke Sedengkeng Pass. Jalan dari batuan
yang sudah lumayan halus dan enak untuk dilalui membuat saya bersemangat untuk
menarik gas motor saya. Sajian pemandangan yang luar biasa terlihat didepan dan
kiri kanan kita.
 |
Papan Selamat datang di Sedengkeng Pass |
Setelah hampir 20 menit perjalanan saya sudah bisa melihat gardu
pandang dengan bendera merah putih tatapi saat itu pula saya baru ingat perkataan
dari penjaga tiket di gerbang masuk desa Petarangan bahwa Gardu pandang yang
pertama ini bukanlah Sedengkeng Pass akan tetapi itu adalah gardu pandang milik
pribadi yang di buat untuk wisata juga. Tidak jauh dari gardu pandang yang
milik orang itu, banyak remaja yang sedang duduk-duduk dan menjaga parkiran,
setelah itu saya ditanya “mau Kesedengkeng mas??” saya jawab “iya mas” merekapun
langsung mengarahkan saya untuk memarkirkan motor saya di tempat parkir yang
sudah disediakan, akan tetapi parkir motor ini sepertinya jalan yang menuju ke
persawahan warga. Setelah turun dari motor saya disambut oleh para remaja tadi
dan ditunjukan jalan menuju ke Sedengkeng Pass.
Melalui jalan setapak yang lumayan miring saya awali langkah saya
dengan hati-hati karena jalan dari tanah serta lumayan licin. Di jalan ini saya
melihat para pemuda yang sedang membawa bambu menuju ke atas, berat banget
kayaknya tapi para pemuda itu bersemangat sekali membawanya. Kurang lebih 15
menit saya berjalan sambil mengambil foto-foto pemandangan sekitar sampailah
saya di area Wisata Sedengkeng Pass.
 |
Pemuda yang sedang mengakat bambu untuk dijadikan gardu pandang |
 |
Anak-anak Akamsi yang sedang main ayunan dengan view Gunung Sindoro |
 |
anak-anak yang sedang bermain ayunan denga view kota parakan di bawahnya |
Sesampainya disana saya melihat ada beberapa anak-anak sedang
bermain-main ada yang sedang bermain ayunan ada juga yang sedang bermin di
tangga sebuah gardu pandang yang belum jadi, langsung saja saya mengabadikan
momen itu, sambil mengobrol dengan adik-adik saya jadi tahu bahwa meraka adalah
Akamsi dari desa Petarangan. Bahkan saya adalah satu-satunya pengunjung dab
yang lain adalah para pemuda dan remaja yang sedang kerjabakti membangun dan
menata tempat wisata ini. Sambil berayun di ayunan dan menikmati keindahan yang
luar bisa, dimana Gunung Sindoro terlihat utuh gagah dan kota Parakan Temanggung
yang terlihat luar biasa. Pagi yang cerah itu sungguh menajubkan saya. Wisata ini
mempunyai potensi yang luar biasa dengan pemandangan yang istimewa. Diarea ini
selain ada gardu pandang yang akan dibuat sebagai jembatan buntu ada juga
ayunan yang tadi dibuat mainan anak-anak, terdapat juga area untuk campping
yang lumayan luas dan sangat teduh, saya sampai membayangkan bagaimana kalau
besok-besok mengajak teman-teman saya ngecamp disini.
 |
Para remaja putri yang sedang asyik berpose menikmati pemandangan gunung Sindoro |
 |
Anak-anak Akamsi putri yang sedang bermain di gardupandang |
 |
gazebo untuk menikmati pemandangan |
Selain tempat tadi ternyata ada tempat satu lagi yang lebih tinggi
sekitar 100 m dari tempat pertama, disini terdapat gardu pandang dan gazebo
yang bisa kita nikmati dengan latar Gunung sindro dan juga lembah yang sangat
bagus pemandangannya. Saya bertemu dengan remaja putri Akamsi yang sedang foto-foto
langsung saja saya abadikan mereka, dan mereka mau juga untuk saya foto-foto,
sambil menikmati pemandangan dan foto-foto datang dua orang pemuda cewek dan
cowok yang langsung memasing hammock dan berfoto-foto disana, saya juga ikut
memfoto cewek yang sedang di foto cowoknya itu tadi. Setelah itu saya mulai mengobrol
dengan cowok itu dan ternya dia adalah perintis wisata Sedengkeng Pass ini
yaitu Mas Anggi. Kebetulan sekali bisa ketemu langsung dengan perintis tempat
wisata yang sedang di bangun ini. Mas Anggi pun mulai bercerita tentang awal
mula dibangunnya tempat ini dari mulai membangun gardu pandang yang paling
tinggi hanya dengan kekuatan dua orang saja sampai mengurus perijinan ke
Perhutani agar wilayah ini diperbolehkan sebagai tempat wisata. Pengembangan Sendengkeng
Pass nantinya juga akan dibuka sebagai jalur pendakian Gunung Sumbing yang kata
mas Anggi dari sedengkeng hanya 4-5 jam perjalanan sampai puncak, jalannya pun
sudah bagus sampai atas hanya saja masih menunggu ijin dari dinas Pariwisata
dan Tim Sar. Tempat ini memang belum di resmikan dan masih dalam tahap
pembangunan dan pengembangan. Rencananya tempat ini akan diresmikan sekitar
bulan Desember dan akan ada acara yang menarik, buat bocoran saja dari mas
Anggi nantinya akan ada acara lepas balon udara.
 |
Ceweknya mas Anggi yang sedang berpose digGardu pandang utama |
 |
view dengan lembah seperti bukit-bukit indah sekali |
 |
anak-anak yang sedang berada di sana dan berpose dengan tulisan yang unik. |
 |
menikmati pemandangan dengan bersantai di hammock sungguh tentram |
Setelah saya puas dengan pemandangan di atas dan ngobrol dengan mas
Anggi saya beranjak turun ke bawah atau area yang pertama, disini saya bertemu
dengan ayahnya mas Anggi yang mana ayahnya mas Anggi ini sebagai ketua
paguyuban pengelola tempat wisata ini. Sambil ngobrol saya di tawari menikmati Kimpul
Godok atau talas rebus asli dari lereng Gunung Sumbing rasanaya mantab pulen
mempur kalau saya istilahkan. Sambil makan talas ayahnya mas Anggi menjelaskan
kembali pengembangan tempat ini dan ternyata akan dibangun lagi sebuah gardu
pandang yang nantinya akan menyajikan view air terjun tadah hujan di jurang
sebelah barat dari tempat ini. Dari informasinya sih air terjun ini tinggi dan
bagus sekali, jadi kalau kalian kesini pas hujan pun nantinya tidak akan kecewa
karena ada air terjun yang bisa kalian nikmati. Saat saya kesana jalan yang
sebenarnya untuk menuju tempat ini masih dalam tahap pembangunan, jalan ini
nantinya sebagai akses yang lebih mudah sehingga motorpun bisa sampai ke atas
dan pengunjung tidak capek berjalan. Termpat parkirpun juga sudah di sediakan
tinggal memoles agar lebih yaman.
Bagi kalaian yang berada di sekitar Temanggung harus cepat kesini
untuk bisa menikmati view yang Istimewa.
8 Comments
Ya Allah bagus banget tempatnya, jadi pengen ke sini juga ^_^
ReplyDeleteiya..mumpung masih baru..manteb bgt buat santai dan menikmati kesendirian #eh
Deleteoooh jika posong di sisi sindoro, sidengkeng ini letaknya di sisi sumbing ?? malah aku dulu taunya posong juga di sisi sumbing :D
ReplyDeletekalau dr rest area kledung mananya ini mas?
iya kalau yang ini di sumbing, kalau yang Posong di sisi Sindoro. dari rest area masih turun ke arah Parakan, dari posong ke arah parakan sekitar 4 km nanti masuk ke arah yg gunung sumbing. desa petarangan
DeleteJalannya gak bisa buat papasan mobil ya?
ReplyDeleteiya, tidak bisa, harus pake motor, atau ngojek malah ada
DeleteWah iki menarik pisan :D
ReplyDeleteiya pastinya ini, tapi sekarang sudah tidak terawat lagi
Delete