
Udara pagi di Temanggung yang
dingin membuat diri ini lebih asyik bermalasa-malasan di tempat tidur dengan
selimut, walaupun sudah bangun dan sudah menyentuh air untuk shalat subuh tapi
kasur dan selimut lebih menarik daripada yang lain. HP saya berdering karena ada
PING!!! masuk, segera saya buka ternyata itu dari mbah Matus yang menginatkan
aku bahwa hari ini kita janjian untuk pergi ke Pasar Papringan, dengan lumayan
malas saya mulai beranjak dari tempat tidurku dan mencoba keluar rumah ingin
melihat cuaca hari ini apakah berkabut atau tidak. Setelah sampai depan rumah
ternyata cuaca sangat cerah, mentaripun sudah memperlihatkan pancaran sinar
paginya yang mempesona, saat itu juga
saya langsung melirik kearah gunung Sindoro dan Sumbing apakah tertutup kabut
atau tidak, dan ternyata dua gunung kembar sangat gagah pagi itu, terlihat
semua bagian tubuhnya tanpa tertutup setetes kabut pagi yang biasa menyapa setiap
harinya. Saat itu juga saya langsung berfikir kalau ke Embung Kledung bakalan
dapet view keren ini. Tanpa berfikir lama saya langsung mengambil perlengkapan
yaitu kamera yang sudah saya pinjem dari teman saya kemarin dan HP saya serta
tak lupa berpamitan ke Ibu kalau mau main. Pamitan itu penting bro karena saya
pernah pergi pagi-pagi setelah shalat shubuh, mau pamit ke ibu tapi ibu masih
di masjid jadi saya tidak pamit, eh akunya di cari-cari sama ibu dari subuh
sudah kemana. Oh ya janjian bersama mbah Matus untuk pergi ke pasar papringan
saya batalkan sepihak karena saya pernah kesana, maaf ya mbah Matus.
Kali ini saya pergi tidak
mengendarai motor supra fit saya, karena motor kakak saya yang lebih gagah dan
berotot terlihat nganggur karena hari ini hari minggu, dimana kakak saya libur.
Lumayan lah bisa lebih ngebut kalau pake motor laki. Pukul 5.25 WIB saya
langsung gas motor kakak saya biar lebih cepat sampai ketujuan takutnya kabut
segera datang menutupi Gunung Sindoro dan Sumbing. Dengan melewati pasar Ngadirejo
yang sudah rame saya tetep sedikit ngebut menuju ke arah Parakan dan dilanjut
melalui jalur Parakan-Wonosobo.
 |
Gang menuju Embung Kledung dari arah jalan Parakan-Wonosobo |
 |
Papan ucapan Selammat datang di Embung Kledungg |
Embung Kledung sendiri terletak
di desa Kledung Kecamatan Kledung dimana desa ini adalah perbatasan antara
Wonosobo dan Temanggung. Embung ini terletak sekitar 1 Km dari jalan raya
Parakan-Wonosobo, kalau dari arah Parakan masuk gang ke kanan sebelum lapangan
Kledung. Akan tetapi karena saya belum pernah kesana dan saya tidak melihat
tanda-tanda atau petunjuk yang mengarahkan ke Embung, saya nekat aja memilih
jalan yang biasanya untuk base camp pendaki Gunung Sindoro, lurus saja baru
ditengah-tengah desa ada pentunjuk jalan kearah Embung Kledung, terus saja saya
mengikuti petunjuk itu hingga sampai ujung desa dan masih ada jalan menuju
kepuncak Sindoro kelihatnnya. Menelusuri jalan batu dan naik dengan pemandangan
kanan- kiri persawahan dan kebun warga. Sekitar 10 menit perjalanan terlihat ada
sebuah bangunan rumah kecil yang saya kira tempatnya tidak jauh lagi dari situ.
Benar saja banguanan itu adalah rumah penjaga dan pengelola dari Embung Kledung
akan tetapi saat saya sampai situ belum ada orang sama sekali dan gerbang masuk
Embung pun terbuka, berarti saya gratis masuk kesini. Mungkin karena masih pagi
sekali saya kesini.
 |
Pepaduan pemandangan Embung Kledung dan Gunung Sindoro yang Ciamik |
 |
anak-anak akamsi yang sedang menikmati pagi di Embung Kledung |
Setelah memakirkan motor di
sebelah kanan tulisan Embung Kledung yang disitu sudah ada 3 motor terparkir,
berarti sudah ada pengunjung disini. Saya mulai menapaki tangga yang menuju
keatas, setelah sampai keatas hati ini berasa bergetar tapi bukan karena jatuh
cinta ya tetapi karena lumayan takjub dan ada rasa menyesal dihati “mengapa
saya orang Temanggung tapi baru kali ini bisa melihat potensi luar biasa dari
daerahku ini”. Melihat luasnya embung yang penuh terisi air dengan latar belakangnya
Gunung Sindoro yang terlihat sangat dekat dengan kita, hijau ke kuning-kuningan
di sisi Gunung menjadi perpaduan pemandangan yang ciamik sekali untuk kita
nikmati.
Setelah mengambil foto indahnya
perpaduan Ciamik view Embung Kledung ini saya mulai berkeliling-keliling
melihat ada apa aja disini. Disini disediakan tempat duduk yang mengelilingi
Embung ini disitu juga saya melihat anak-anak kecil sedang duduk-duduk dan
bergurau dengan senangnya, sayang saat mau mengajak mereka foto bersama mereka
tidak mau. Terus mengelilingi tempat ini dan sampailah di sebrang dari tempat
pertama saya sampai dan ternyata view di sini indah sekali, dimana Gunung
Sumbing yang menjadi latar dari pemandangan embung ini, ditambah dengan view
desa-desa yang ada di bawah dan juga yang paling keren terdapat bayangan Gunung
Sumbing di air dalam Embung, sungguh pemandangan yang saya sesali mengapa saya
kesini tidak sejak lama karena ini daerah ku sendiri.
 |
Embung Kledung dengan Latar belakang Gunung Sumbing yang bayangannya tertangkap oleh air Embung |
 |
pengunjung yang sedang asyik foto-foto |
 |
asyiknya mengabadikan foto berlatar gunung sindoro..keren ya |
Setelah puas berkeliling saya pun
kembali ketempat semula dan disitu sudah ada anak muda-anak muda yang sedang
asik berfoto di tulisan Embung Kledung. Langsung saja saya abadiakan momen
mereka saat disana terlihat suasana keakraban mereka yang saling bergantian
memfotokan. Setelah puas saya dari tempat ini saya berlanjut menuju ke tempat
lain yang sedang hitz di sekitar lembah Sindoro Sumbing. Netx story......
3 Comments
Besok pas mudik mampir ke sini ah.... :)
ReplyDeletesemoga saja cerah...
weh emange mudik kemana koq lewat sini..mampir dan semoga pas cerah
DeletePemandangannya asik banget ya, kek gini ni embung yang bagus, terawat, ga kayak embung tambakboyo, sekarang makin kotor.
ReplyDelete