Sudah lama sekali ini saya gak
campping, terakhir ya pas saya naik gunung Merbabu tahun kemarin, sangat kangen
sih dengan indahnya malam di alam bebas, udara dingin yang menyuntuh kehangatan
keakraban cerita malam bersama teman-teman, pagi yang mempesona dengan sinar
kemerahan matahari menerpa embun pagi yang membasahi dedaunan. Sungguh asyik
sekali.
Camp kali ini tidak terlalu
terencana sebenarnya berawal dari saya ngobrol santai sama teman saya sebelum
main bola namanya Ayob, saat itu dia ada rencana ikut campping bersama
anak-anak kampungnya di Gunung Bantal sebelah gunung Api Burba atau tepatnya di
atas Embung ngelangeran, sifatnya open trip sih camp ini dan pesertanya
ternyata lumayan banyak ada sekitar 15 orang. Aku daftar saja tapi ternyata
pesertanya sudah pas karena dihitung dari isi tendanya, tapi saat itu aku
berinisiatif untuk bawa tenda dan peralatan sendiri saja dan asyiknya
diperbolehkan.
Sabtu sore saya janjian bersama
Ayob dan temannya bertemu di depan Alfam*rt jalan Wonosari untuk meeting point
pemberangkatan kita, tepat pukul 16.30 WIB kami berangakat menuju lokasi,
melewati jalan Wonosari-Bukit bintang–Perempatan Pathuk ambilkanan-pertigaan ke
arah Gunung Api purba kita masih Lurus sekitar 300 m kita masuk jalan kampung.
Perjalan hanya memakan waktu 30 menit tapi saya dan Ayob harus nunggu jemputan
dulu di sebuah angkringan karena lokasinya tempat camp saya kurang tahu, setelah
menunggu 30 menitan akhirnya jemputan itu datang dan kita mulai perjalannan
lagi, kita melewati desa-desa di pinggiran gunung itu dan jalan-jalan yang
lumayan naik dan ternyata basecamp untuk camp di Gunung Bantal ini adalah Kampung
Pitu. Kampung Pitu ini sangat terkenal dengan keunikannya yaitu dimana kampung
ini hanya terdiri dari tujuh Kepala Keluarga saja setiap tahunnya tidak lebih
dan tidak kurang dan itu sudah berlangsung dari jaman dulu.
Setibanya di tempat penitipan
sepeda motor waktu sudah menujukan waktu Mahrib, sebelum naik ke Gunung Bantal saya
dan temen-temen saya shalat Mahrib dulu. Setelah semua siap kita mulai untuk
jalan kaki menuju puncak Gunung Bantal. Gunung Bantal ini tidak tinggi kok
hanya butuh waktu 20-30 menit berjalan kaki untuk sampai di puncak. Tidak perlu
takut kecapekkan kalau naik Gunung Bantal ini.
Setelah sampai puncak ternyata
sudah banyak tenda yang berdiri dan juga sudah banyak temen-temen yang sedang
asyik ngobrol dan nyanyi-nyanyi. Tapi saya belum mendirikan tenda ini, saya
secepat mungkin mendirikan tenda dan gak lama semua persiapan tidur dan masak
dah siap untuk digunakan, dan tibalah saatnya untuk asyik gabung bareng temen
yang lain.
![]() |
pemandangan pagi hari di Gunung Bantal |
Malam itu kita kumpul bersama
dengan semua peserta dan saling berkenalan ternyata banyak anak-anak yang
kuliah di UMY ada yang dari Kepri 3 anak, ada yang dari weleri dan masih banyak
lagi gak usah saya sebbutkan satu-satu ya maslahnya lupa yang jelas
mbak-mbaknya cantik-cantik dan mas-masnya ganteng-ganteng he..he. tapi malam
itu saya bertemu dengan mas Weswi dia berasal dari Temanggung sama dengan saya,
dia seorang Grafic desainer dan Juga Photographer treveller, wah ini dunianya
hapir mirip saya jadi, kita ngobrol panjang lebar sampai gak kerasa sudah pagi
saja. Jam 3 aku sempatkan untuk tidul sebenatar agar keesokan harinya bisa
menikmati Paginya Gunung Bantal.
Jam 05.00 WIB saya bangun pas
sekali dengan alaram HP saya, dan saya tayamum dulu untuk shalat Subuh tp pas
keluar tenda terasa dingi sekali dan basah, ternnyata pagi itu kabut begitu tebal.
Setelah selesai shalat saya langsung mencari spot untuk menikmati indahnya
pemandangan. Sangat menakjubkan pemandangan pagi itu dimana aliran kabut yang
membelah sela-sela pegunungan Gunung Api Purba bergerak begiti indahnya,
hamparan kabut pun menutupi pemandangan kota Jogja dibawah sana, tapi ini pemandangan
yang luar biasa kita seperti diatas awan. Bagus sekali pagi ini.
Tak berselang lama ternyata ada
beberapa orang datang dan saya tanya mereka adalah komonitas instanusantara
kumpulan fotografer gitu, semakin ramai pagi itu dengan bererapa fotografer
tapi saya hanya bisa melamun melihat mereka asyik membidik keindahan pagi itu,
hikz saya gak bawa kamera dan tidak bisa banyak mengabadikan keindahan ini,
untung ada mas weswi yang mau mengabadikan momen ini jadi saya lumayan dapet
foto kece. Tereimakasih untuk fotonya, bagus Pingin kesini lagi rasanya dan
semoga bisa mengabadikan keindahan pagi hari Gunung Bantal yang keren abis ini.
0 Comments