Perjalanan ini kalau
diinget-inget lumayan menjadikan gelak tawa tapi terbayar dengan bagusnya
pemandangan di Luweng Sampang.
Luweng sampang adalah sebuah air
terjun dengan tinggi 4-5 meter saja tetapi sampingnya di apit oleh bebatuan
besar dengan ornamen mirip sekali dengan Green Coyoun yang terkenal itu,
bedanya kalau di Luweng Sampang hanya ada satu bagian kecil ini saja tapi
menarik untuk kita nikmati dan asyik juga untuk bermain air.
Luweg Sampang ini berada di desa
Sammpang Kec. Gedangsari Kab. Gunungkidul, disebut degan Luweng sampang mungkin
karena bentuk dari tempat ini yang kaya luweng (lubang berputar) dan terdapat
didesa sampang. Untuk menuju kesini bisa dengang dua jalur yaitu bisa melalui
Gunungkidul atau melalui Klaten, paling mudah itu melalui Klaten arah Bayat
yang menuju ke Gedangsari. Dulu saat saya menuju kesini karena belum tahu
jalannya saya hanya mengikuti JPS saja eh malah banyak tersesat dan blasuknya,
saya juga kaya hampir tidak percaya ini mau sampai apa tidak.
Dari jogja saya melewati jalan
jogja-klaten setelah lampu merah kedua dari canci prambanan saya belok kekanan
dan terus mengikuti jalan akan tetapi saya dibawa oleh JPS melewati jalan-jalan
kecil melalui tepian-tepian sawah dan sungai, yang menurut saya ini adalah
jalan kesawah. Karena sudah terlanjur tersesat, saya terus saja sekalian ikuti
dan setelah melewati jalanan sawah dan pinggir sungai sehingga sampailah ke
jalan beraspal yang bagus lagi. Setelah mengikuti jalan kayaknya kok semakin
nyasar dan sialnya lagi sinyal dah tidak ada dan JPS berhenti bergerak. Saya
berinisiatif untuk bertanya ke warga (jurus paling ampuh saat tersesat). Dan
diberitahu ada dua jalan, yang pertama dengan jalan bagus yang megitari bukit
jelas akan lumayan lama dan yang kedua yaitu membelah bukit, kita menuju
melewati desa sampang. Pilihan saya jatuhkan ke pilihan kedua kita ambil jalan
yang membelah bukit yang menurut perkiraan saya ini pasti akan lebih cepat.
Setelah masuk gang untuk mebelah bukit ternyata jalannya masih batu-batu dan naik,
ya sudah dinikmati saja, ternyata di atas bukit itu ada desa dan ada sebuah gua
juga tp agak serem sih, jadi saya tidak mampir-mapir. Tak lama kita di hadpakan
denga jalan yang semakin sempit dan naik-turun serta kanan-kiri hutan semakin
gak karuan pokoknya dan untung ada orang yang sedang mencari rumput dan saya bertanya
kebapak tersebut “pak luweng sampang niku lewat pundi nggeh??” malah bapaknya
bertanya kesaya “mau apa mas kelueng sampang??” kayaknya Luweng sampang ini
aneh dan biasa saja menurut orang sekitar sini, saya hanya menjawab “bade dolan
mawon pak” setelah itu bapaknya menujukan arah ke sana, dan tak lama sampai lah
ke luweng sampang itu.
![]() |
naik ditas bebatuan luweng sampang |
Pertama kali melihat dari atas sebelum
melihat air terjunnya memang keliatan biasa saja sih karena itu memang hanya sungai
biasa. Seperti sia-sia perjalanan yang tersesat tadi, yah karena sudah
terlanjur sampai ya kita nikmati saja sehingga kita turun kesungai itu. Ternyata
setelah turun pemandangannya berubah menjadi sangat menarik, air terjun yang
diapit dua bebatuan itu terlihat sangat bagus dan asyik untuk kita datangi dan bermain
air di bawahnya, foto-foto disitu dan jadikan momenmu menjadi asyik. Disitu
saya naik keatas batu besar itu dan sambil mengingat-ingat perjalanan menuju
kesini tadi bikin ketawa saja. Yah mari ketawalah dengan segala kejadian tadi
yang akan membuatmu tambah asyik menikmati keindahan Luweng sampang kata hati
saya.
![]() |
aliran sungai luweng sampang |
0 Comments